Saat ini, kebiasaan minum kopi berkembang menjadi sebuah gaya hidup
terutama pada sebagian masyarakat kelas “atas”. Acara minum kopi tidak
hanya sekedar minum melainkan sambil melakukan berbagai aktivitas,
diantaranya melakukan transaksi bisnis dengan klien, atau dijadikan
tempat arena berkomunikasi dengan keluarga, maupun sekedar bersantai dan
berkumpul bersama kawan.
Dunia kedokteran modern sudah lama mencurigai kopi sebagai pemicu berbagai penyakit. Mungkin karena kopi sama sekali tidak mempunyai kandungan nutrisi, tetapi dapat membuat manusia merasa lebih baik tanpa sebab-sebab yang jelas. Namun para pecinta kopi di dunia dapat sedikit bernafas lega karena setelah penelitian intensif lebih dari 20 tahun, sampai sekarang belum bisa dibuktikan bahwa kebiasaan minum kopi dalam jumlah yang wajar berhubungan dengan penyakit apapun atau gangguan kehamilan.
Satu cangkir kopi rata-rata mengandung 100-150 miligram kafein. Satu demitasse (cangkir mini untuk espresso) single-espresso rata-rata mengandung 80-120 miligram kafein.
Secara kedokteran menurut Dr. J. Murdoch Ritchie dalam bukunya “The Pharmacological Basis of Therapeutics”, kafein yang terkandung dalam 1 sampai 2 cangkir kopi dapat menambah detak jantung, menambah kecepatan berpikir dan inspirasi, menyembuhkan rasa kantuk dan kelelahan, peningkatan sensor stimuli dan reaksi motorik, melebarkan pembuluh darah, mendorong aliran sampah-sampah cair maupun padat dari dalam tubuh, sehingga badan kita terasa lebih “segar”.
Sedangkan efek negatif dari kafein bila diserap oleh tubuh secara berlebihan adalah kecemasan kronis, gelisah, lekas marah, insomnia, otot berkedut, dan diare. Kafein dalam jumlah yang lebih besar (yang dikandung oleh sekitar 10 cangkir kopi yang diminum berturut-turut) akan bersifat racun bagi tubuh. Efek yang ditimbulkan antara lain: muntah, demam, dan kebingungan secara mental. Kafein dalam jumlah yang sangat besar bahkan dapat menjadi zat yang mematikan.
Dalam jumlah yang wajar kafein dapat membantu pikiran, pekerjaan, dan pergaulan. Tapi akan berubah menjadi racun bila dikonsumsi secara berlebihan. Jumlah yang tepat berbeda untuk tiap orang dan efek kafein pada tiap orang pun juga bisa berbeda-beda. Ada orang yang biasa minum sampai 5 cangkir kopi dalam sehari dan tidak merasakan efek negatifnYa.
Penelitian yang cukup mengejutkan adalah bila mengonsumsi 2-4 cangkir
kopi setiap hari memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Diantaranya:
mengurangi risiko kanker usus besar sampai 25% (dibandingkan dengan yang
tidak mengkonsumsi kopi), mengurangi risiko batu empedu sampai 45%,
mengurangi risiko sirosis hati sampai 80%, mengurangi resiko penyakit
Parkinson 50-80%, mengurangi frekuensi serangan asma sampai 25%, dan
menurut pengamatan banyak perawat selama beberapa tahun, mengurangi
tingkat bunuh diri.
Kopi terbukti merupakan sumber anti-oksidan terbesar di setiap tingkat konsumsinya. Setelah kopi, urutan berikutnya adalah teh hitam, pisang, kacang-kacangan kering, dan jagung. Baik kopi berkafein atau bebas kafein keduanya memberikan sumbangan anti-oksidan sama tingkatnya.
Dunia kedokteran modern sudah lama mencurigai kopi sebagai pemicu berbagai penyakit. Mungkin karena kopi sama sekali tidak mempunyai kandungan nutrisi, tetapi dapat membuat manusia merasa lebih baik tanpa sebab-sebab yang jelas. Namun para pecinta kopi di dunia dapat sedikit bernafas lega karena setelah penelitian intensif lebih dari 20 tahun, sampai sekarang belum bisa dibuktikan bahwa kebiasaan minum kopi dalam jumlah yang wajar berhubungan dengan penyakit apapun atau gangguan kehamilan.
Satu cangkir kopi rata-rata mengandung 100-150 miligram kafein. Satu demitasse (cangkir mini untuk espresso) single-espresso rata-rata mengandung 80-120 miligram kafein.
Secara kedokteran menurut Dr. J. Murdoch Ritchie dalam bukunya “The Pharmacological Basis of Therapeutics”, kafein yang terkandung dalam 1 sampai 2 cangkir kopi dapat menambah detak jantung, menambah kecepatan berpikir dan inspirasi, menyembuhkan rasa kantuk dan kelelahan, peningkatan sensor stimuli dan reaksi motorik, melebarkan pembuluh darah, mendorong aliran sampah-sampah cair maupun padat dari dalam tubuh, sehingga badan kita terasa lebih “segar”.
Sedangkan efek negatif dari kafein bila diserap oleh tubuh secara berlebihan adalah kecemasan kronis, gelisah, lekas marah, insomnia, otot berkedut, dan diare. Kafein dalam jumlah yang lebih besar (yang dikandung oleh sekitar 10 cangkir kopi yang diminum berturut-turut) akan bersifat racun bagi tubuh. Efek yang ditimbulkan antara lain: muntah, demam, dan kebingungan secara mental. Kafein dalam jumlah yang sangat besar bahkan dapat menjadi zat yang mematikan.
Dalam jumlah yang wajar kafein dapat membantu pikiran, pekerjaan, dan pergaulan. Tapi akan berubah menjadi racun bila dikonsumsi secara berlebihan. Jumlah yang tepat berbeda untuk tiap orang dan efek kafein pada tiap orang pun juga bisa berbeda-beda. Ada orang yang biasa minum sampai 5 cangkir kopi dalam sehari dan tidak merasakan efek negatifnYa.

Kopi terbukti merupakan sumber anti-oksidan terbesar di setiap tingkat konsumsinya. Setelah kopi, urutan berikutnya adalah teh hitam, pisang, kacang-kacangan kering, dan jagung. Baik kopi berkafein atau bebas kafein keduanya memberikan sumbangan anti-oksidan sama tingkatnya.
0 Komentar untuk "Kebiasaan Ngopi"
Ketentuan ketentuan berkomentar di blog Cah Lombok :
1.Dilarang keras mencantumkan link aktif pada komentar!!
2.Komentar tidak keluar dari materi yang di posting dan masuk akal.
3.Dilarang promosi atau memasarkan sebuah produk!!
4.Jika hal hal tersebut dilanggar maka komentar dianggap spam.